SELAMAT DATANG DI BLOG ASHTERKAT PECI

BERUSAHA UNTUK SELALU MENJADI YANG LEBIH BAIK

Selamat datang di blog ASHTER PECI sahabat,,

dan selamat membaca..

follow my twitter @ashterPeci




Kadang masalah adalah sahabat terbaikmu. Mereka buatmu jadi lebih kuat, dan buatmu menempatkan Tuhan di sisimu yang paling dekat. Jangan pernah meremehkan diri sendiri. Jika kamu tak bahagia dengan hidupmu, perbaiki apa yang salah, dan teruslah melangkah. Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu semakin kuat setiap hari.Terkadang, kamu berpikir seseorang telah berubah tanpa kamu menyadari hal itu terjadi karena dia mulai bersikap dewasa. Jadi dirimu sendiri agar ketika seseorang mencintai, kamu tak perlu takut jika dia akan temukan dirimu bukan orang yang ingin dia cintai. Perasaan yang paling berbahaya adalah iri, karena iri hati melahirkan kebencian dan kebencian akan membunuhmu perlahan. Tak peduli seperti apa hidupmu, kamu selalu punya pilihan untuk melihat dari sisi baiknya atau sisi buruknya. Hanya karena seseorang terlihat kuat di hadapanmu, tak berarti dia bisa begitu kuat ketika tanpamu. Jangan selalu katakan "masih ada waktu" atau "nanti saja". Lakukan segera, gunakan waktumu dengan bijak. Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, namun jika digunakan dengan baik, sekali saja cukup! Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima kenyataan bahwa kamu adalah kamu. Jadi dirimu sendiri. Orang yang bijak adalah yang tahu siapa yang harus dia percaya. Orang yang lebih bijak adalah dia yang selalu bisa dipercaya. Sadarilah, mengeluh tidak menyelesaikan apapun. Mengeluh hanya akan menambah beban dihati. Berhentilah mengeluh, segera bertindak! Jangan jadikan kegagalan kemarin sebagai penghambat hari ini. Semangat untuk membuat hari esok lebih baik, melalui hari ini. Perbuatan adalah cerminan isi hati. Jika hati dipenuhi kebaikan, maka sikap dan tindakan akan baik, pun sebaliknya. Orang yang malas telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan, padahal Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

Minggu, 11 November 2012

"Kampus Qu Sebenarnya Hijau Atau Biru..??"


 
Ini perasaan hati tak pernah bisa ku bohongi, menyayangi kalian adalah kebahagiaan dan disayangi kalian adalah kebanggaan, akankah semuanya terus berjalan, seiring dengan kebohongan yang terus dilakukan, salahkah ini semuanya yang ku lakukan untuk membahagiakan diri semata.
* * *
Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang aku lakukan saat ini, menjadikan kedua gadis tak berdosa itu masuk ke dalam kehidupanku, dalam sekejap aku tidak menyadarinya, seperti tiba-tiba terbangun
dari mimpi, Winna dan Marissa kedua gadis ini jatuh cinta padaku , akupun demikian bodohnya tak bisa memilih mereka berdua, bodohnya aku menjadikan mereka sebagai kekasihku.
Winna adalah seorang gadis cantik dan menggemaskan, meski usianya dibawahku tapi pemikirannya begitu dewasa , dia begitu mengerti akan semua keadaanku, saat aku sedang bosan, malas atau butuh kasih sayang diapun selalu ada. dan Marissa adalah gadis yang manis  energik, periang, dan mandiri, dia teman satu kelas ku dikampus yang begitu perhatian padaku, itu yang membuatku jatuh hati padanya.
“Apa Pril kamu pacaran sama dua-duanya?” sontak Adel sahabat karibku, saat aku ceritakan yang terjadi.
“Aku ga ngerti Del, aku sayang sama mereka berdua.”
“Tapi harusnya kamu tuh bisa berpikir, ga jadi seperti ini, apa yang kamu lakuin kalau diantara mereka tau? Dan sebagai seorang wanita aku sangat tahu kami tidak suka diduain..”
Pertanyaan Adel terus membayangi pikiranku, apa yang harus aku lakukan ? apakah aku harus jujur kalau aku selingkuh? Apakah aku harus bilang aku mencintai mereka berdua? Apakah aku harus bilang jika ini kesalahanku yang tak bisa memilih? Entahlah aku harus berbuat apa, biarkan waktu yang mendesakku menjawab semuanya. Aku memutuskan untuk melanjutkan kisah ini, kisah yang terlarang namun begitu ku nikmati.


* * *
Hari ini adalah janji berkencan ku dengan Marissa, berjalan berdua di tengah keramaian sedikit membuatku gemetaran, jantungku selalu berdebar kencang apalagi saat Marissa balas menggenggam erat tangan ku serasa merasakan getaran yang berbeda dalam perasaan ini. Aku heran pada diri sendiri seperti anak puber yang baru jatuh cinta saja, masih dag-dig-dug dalam hati.

tibalah kami disuatu taman yang indah, terdapat sebuah jembatan yang menghubungkan taman taman indah itu, entah tempat apa ini, namun baru ku temui bersama orang yang ku sayang. Cuaca langit yang sedikit menghitam tampaknya mulai menyejukan suasana namun langit masih mau berbaik hati untuk tidak mengeluarkan benih-benih airnya. Tiba-tiba Marissa menarik kedua tanganku membalutnya dengan tangannya yang menjadikan sebuah kehangatan, disitu dia pun berkata.
“Mas April, aku begitu menyayangi kamu dengan tulus, apakah kamupun begitu?”
“Tentu Marissa, akupun sayang kamu.”

lontaran kata-kata dan tatapan yang tulus membuatku semakin terjerat dalam situasi ini, aku semakin merasa bersalah dan takut bagaimana jika Marissa tau bahwa bukan hanya dia yang menjadi kekasihku saat ini, namun rasa sayang dan egois ku yang memaksaku melakukannya.”
sampai acara kencan itu berakhir, suasana kebahagiaan masih terasa begitu melekat di hati.


* * *
Hari ini adalah hari istimewaku, walaupun saat ini aku sedang terbelit dalam situasi yang dianggap tidak akan pernah dilakukan oleh orang yang bisa berfikir dewasa. Hari ini adalah hari kepulangan Winna dari Bandung, setelah berlibur sekitar 2 minggu akhirnya Winna pulang ke Pati, ia tak sabar ingin bertemu dengan ku, karena semenjak kami bertemu malam itu saat kami jadian, kami belum pernah dipertemukan kembali karena Winna harus pergi berlibur bersama keluarganya di Bandung. Kini tibalah bertemu, rasa gugup terpancar dari muka ku. Anehnya aku juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan ketika bersama dengan Marissa.
“Aku kangen kamu Mas pacar sayang.” tiba-tiba Winna berkata.
“ Aku juga kangen kamu Win...” sahutku dengan senyuman tipis terpancar dari wajah.
Aku benar-benar merasa gugup, kecanggungan terpancar dari sikap dan bahasa tubuhku, Winnapun melihatnya tak biasa.
“Mas April, Kamu kenapa sih..??, seperti ga suka aku datang.”
“Engga ko ga, aku senang.”
“Tyus.. kox keliatan aneh gituch..???”
“Aku hanya masih sedikit gugup berduaan sama kamu Win.. hehe”. Candaku memecahkan kecanggungan.
“Helech.. ndak percaya Mas.. huhu”..
Canda tawapun mulai menghiasi pertemuan kami, meski ada perasaan yang mengganjal dalam fikiranku. Saat berdua dengan Winna masih saja aku teringat dengan Marissa.
 


* * *
Percintaan ini benar-benar tidak membuat aku tenang dan bahagia, semuanya hanya menjadi pikiran dan bebanku saja.
“Del aku besok mau jalan bareng Winna.”
“Asik dong Pril, pasti kamu di ajak ke tempat yang romantis ga kalah sama pacarmu yang satu itu.”
“Apa sih..??? malah aku ga bisa lupain Marissa ya Del, saat aku jalan bareng Winna, beda banget saat aku jalan bareng Marissa.”
“Itu artinya kamu lebih sayang Marissa, kamu harusnya bisa memilih diantara mereka pasti ada yang terbaik.”
“Aku masih butuh waktu , karna aku sayang mereka.”
Berkencan dengan Winna tak bisa membuatku melupakan bayangan Marissa, namun tak ingin ku tampakan, karena aku tak pernah tega untuk berkata jujur padanya. Aku yakin hari ini akan bisa senang bersama Winna, Aku membawa Winna ke sebuah Cafe tempat kami akan mengadakan diner. Suasana lilin yang menyala dengan indah, suasana dingin terasa membuat suasana romantisme tercipta.
Saat di waktu sedang menunggu pesanan makanan yang belum datang kamipun berbincang seputar liburan Winna di Bandung, namun ketika dia menanyakan seputar liburanku disini aku langsung teringat pada Marissa karna banyak waktu liburanku yang kami luangkan bersama dan tak mungkin aku bercerita, dan sekali lagi akupun harus berpura-pura.
Sampai waktunya akhir kencan serasa menambah kesempurnaan saat Wina menarik ulur tanganku dan memakaikan sebuah jam tangan dilengan ku, namun ku artikan itu hanyalah sebuah kado biasa. Hatiku juga berkata ini semua bukan kebahagiaan yang aku inginkan.

Lama terbawa arus dalam canda tawa, tiba-tiba aku terdiam karena aku melihat gadis manis yang sedang menangis tersedu dimeja seberang. Dia menangis dengan tertunduk dan teman-temannya coba menenangkannya. Yang lebih membuat aku terkejut ketika gadis itu beranjak meninggalkan teman-teman satu mejanya, dia mengangkat kepalanya mencoba berdiri, tiba-tiba ia menatapku.dengan tangisannya yang masih tersedu sempat terbaca gerak bibirnya olehku.
“Tega kamu mas April…”


“Oh Tuhan.. itu Marissa…” gumamku dalam hati.
Aku mencoba mengejarnya keluar Café, tapi Marissa sudah hilang dari pandangan.
…………………………………………………………………………………………….
To be continued…..

"aku mengerti betapa cinta tak ingin dikhianati, rasa sakitnya begitu tak bisa dirasakan pada seseorang yang mengkhianatinya, namun sangat menyakiti siapapun yang dikhianatinya. Aku juga mengerti tentang penyesalan yang selalu datang saat semuanya telah berakhir. Aku juga mengerti tentang waktu yang tak bisa berlama-lama untuk memilih suatu keadaan.
untukmu Marissa, aku ingin memohon Ma’af meski mungkin aku tak layak mendapatkan ma’af darimu. dan untuk Winna ma’af kita sampai disini saja, kamu ndak akan bahagia denganku."
 
 

benar kata pepatah arab
bahwasanya kita tak perlu 
melakukan semua yang bisa kita lakukan
karna bisa saja kita terjebak 
untuk melakukan hal yang tak perlu kita lakukan
dan malah melupakan
hal yang perlu kita lakukan
dengan legitimasi kita tak bisa melakukannya
 
 
 by    : peciashterkat@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar