SELAMAT DATANG DI BLOG ASHTERKAT PECI

BERUSAHA UNTUK SELALU MENJADI YANG LEBIH BAIK

Selamat datang di blog ASHTER PECI sahabat,,

dan selamat membaca..

follow my twitter @ashterPeci




Kadang masalah adalah sahabat terbaikmu. Mereka buatmu jadi lebih kuat, dan buatmu menempatkan Tuhan di sisimu yang paling dekat. Jangan pernah meremehkan diri sendiri. Jika kamu tak bahagia dengan hidupmu, perbaiki apa yang salah, dan teruslah melangkah. Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu semakin kuat setiap hari.Terkadang, kamu berpikir seseorang telah berubah tanpa kamu menyadari hal itu terjadi karena dia mulai bersikap dewasa. Jadi dirimu sendiri agar ketika seseorang mencintai, kamu tak perlu takut jika dia akan temukan dirimu bukan orang yang ingin dia cintai. Perasaan yang paling berbahaya adalah iri, karena iri hati melahirkan kebencian dan kebencian akan membunuhmu perlahan. Tak peduli seperti apa hidupmu, kamu selalu punya pilihan untuk melihat dari sisi baiknya atau sisi buruknya. Hanya karena seseorang terlihat kuat di hadapanmu, tak berarti dia bisa begitu kuat ketika tanpamu. Jangan selalu katakan "masih ada waktu" atau "nanti saja". Lakukan segera, gunakan waktumu dengan bijak. Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, namun jika digunakan dengan baik, sekali saja cukup! Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima kenyataan bahwa kamu adalah kamu. Jadi dirimu sendiri. Orang yang bijak adalah yang tahu siapa yang harus dia percaya. Orang yang lebih bijak adalah dia yang selalu bisa dipercaya. Sadarilah, mengeluh tidak menyelesaikan apapun. Mengeluh hanya akan menambah beban dihati. Berhentilah mengeluh, segera bertindak! Jangan jadikan kegagalan kemarin sebagai penghambat hari ini. Semangat untuk membuat hari esok lebih baik, melalui hari ini. Perbuatan adalah cerminan isi hati. Jika hati dipenuhi kebaikan, maka sikap dan tindakan akan baik, pun sebaliknya. Orang yang malas telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan, padahal Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

Rabu, 27 November 2013

Resensi Novel Selalu Ada Kapal Untuk Pulang

Resensi Novel
Selalu Ada Kapal Untuk Pulang



Judul Buku : Selalu Ada Kapal untuk Pulang
Pengarang  : Randu Alamsyah
Editor     : Muhajjah
Tebal      : 272 halaman
Cetakan    : 1, April 2013
Penerbit   : Diva Press










Poy dan Apin, dua sahabat dari desa Mananggu  yang terletak dua ratus kilometer dari pusat Kota Gorontalo.Mereka merantau ke Kota Gorontalo untuk kuliah di Sekolah Tinggi Islam demi mewujudkan cita-cita mereka menjadi guru. Setelah menjadi mahasiswa, Apin aktif dalam sebuah organisasi kampus yang senang mengadakan demo. Sedangkan Poy, sulit beradaptasi dengan kehidupan kampus yang tidak mencerahkan baginya. Ospek, demo, dan dosen-dosen yang tidak berkualitas membuat Poy merasa lelah.
Suatu hari, ketika kuliah diliburkan selama sepekan dan Apin pulang ke Mananggu, Poy menemani Mud, salah satu teman kuliahnya yang sedang sakit, pergi ke Luwuk, Banggai (Sulawesi Tengah). Di sana, Poy mengenal para usradz yang bekerja di sebuah pesantren bagi anak-anak miskin. Perkenalannya dengan mereka membuka kehidupan baru bagi Poy. Ia mendapat tawaran untuk mengajar agama dan bahasa Arab di pesantren. Khusus untuk bahasa Arab, memang tidak ada guru yang mengajar. Bahkan, salah satu ustadz yaitu Yazuri yang mengajar bahasa Inggris dan dijuluki Ustadz Hebat, tidak mengetahui bahasa Arab kecuali bismillaahir rahmaanir rahiim.
Akhirnya, Poy tidak kembali ke Gorontalo, menjadi guru di pesantren dan menyandang nama Ustadz Poy. Sayangnya, setelah cita-cita sederhananya tercapai tanpa perlu harus lulus kuliah, Poy tidak otomatis mendapatkan ketenangan dan merasa bahagia. Poy berhadapan dengan realitas bahwa sebenarnya pesantren itu didirikan hanya untuk mendapatkan keuntungan dengan mendidik anak-anak miskin. Semua sumbangan sembako yang ditujukan bagi anak-anak miskin itu dijual lagi untuk kepentingan pribadi Ustadz Syamsu, pendiri pesantren. Seharusnya Poy menyadari sejak awal saat ia terkejut di pesanten itu tidak memiliki pelajaran agama dan bahasa Arab.
Delapan tahun kemudian, sementara Poy terlunta-lunta di Banggai, sahabatnya Apin yang dulunya aktivis pergerakan kampus telah menjadi anggota dewan Kabupaten Pemekaran Boalemo di Gorontalo. Apin bukan lagi pemuda miskin dari Mananggu karena ia sedang menikmati kemakmuran hidup karena pekerjaannya.
Selama delapan tahun, mereka tidak pernah berhubungan. Poy tidak pernah mengirimkan kabar ke Gorontalo. Akhirnya, Apin memutuskan untuk mencari Poy dengan maksud membawanya pulang kampung. Pencarian yang dilakukan dengan menapaktilasi jejak Poy memberikannya pemahaman bahwa sesungguhnya kehidupan mereka telah sangat berjarak. Perbedaan pandangan, tanpa disadari, telah membentuk kehidupan mereka secara bertolak belakang. Tidak mudah bagi Apin untuk bisa membawa Poy kembali ke Gorontalo walaupun Poy masih memiliki orangtua yang sedang menunggu-nunggu kepulangannya.

Apin merasa, sebenarnya ia dan Poy jatuh pada ceruk sistem yang sama. Yang menjadikan perbedaan hanyalah Poy bangkit dan memilih jalan sunyi; berjuang tanpa penghargaan, tanpa publikasi, bahkan tanpa imbalan. Sedangkan, ia dan teman-temannya adalah anak-anak kecil yang tak pernah dewasa dengan tak henti-hentinya skeptis pada negeri ini. Hanya bisa bekerja dengan bantuan tertentu: donor dana dan aliran-aliran gelap lewat rekening para pejabat oposan. (hlm. 258-259).

Selalu Ada Kapal untuk Pulang adalah novel kedua Randu Alamsyah yang telah diterbitkan. Sebelumnya, novelnya yang berjudul Jazirah Cinta diterbitkan oleh Penerbit Zaman (2008). Judul yang indah jelas mampu memprovokasi saya untuk bisa mendapatkan kesempatan membaca novel ini. Dan begitu kesempatannya datang, saya merasa puas bisa membaca novel ini. Pada bagian-bagian awal, saya memang terpaksa menurunkan ekspektasi untuk bisa mendapatkan kisah yang menarik perhatian dalam novel ini. Tapi setelah Poy meninggalkan Gorontalo dan pergi ke Banggai, saya mulai mengendus adanya kisah yang akan membuat saya bisa menamatkan novel ini tanpa tersendat. Dan terbukti, setelah itu saya memang sangat menikmati sisa novel ini.
Randu Alamsyah seorang pengarang kelahiran Manado, Sulawesi Utara dengan cara berkisahnya yang mudah dicerna mampu menyajikan kisah yang sangat mengharukan dan menghangatkan hati. Persahabatan, perjuangan hidup, dedikasi yang tulus dan tanpa pamrih terhadap pekerjaan, dan juga cinta merupakan hal-hal yang bisa kita petik dalam novel ini. Semua elemen ini berpadu dengan cara mengesankan dalam karakter Poy yang bersahaja.
Mungkin profesi guru saat ini telah banyak mengalami distorsi. Tapi Poy mengindikasikan keindahan pengabdian terhadap anak-anak yang diajarnya tanpa terkesan klise.

Aku merasakan kebahagiaan luar biasa sejak mengajar. Betapa indahnya melihat anak-anak yang kuajar tumbuh dan mengerti ilmu yang kuajarkan. Bertahun-tahun, aku bertahan hidup di sini. Tidak ada lembaga yang menggaji. Aku tidak pernah punya uang selain untuk membeli kopi dan sabun untuk mandi.... (hlm. 256).

Tapi, aku tidak bisa lari, kan? Dengan hinaan-hinaan yang diberikan kepadaku, aku tidak bisa menyerah, kan? Karena aku tahu, jika menyerah maka aku kalah. Tidak ada lagi yang sudi mengisi pekerjaan sepertiku, mengajari mereka membaca al-Quran dan ilmu agama.... (hlm. 257).

Sayangnya saya tidak rela saat Randu melakukannya, prinsip hidup yang dibangun dengan penuh keluhuran budi itu ditumbangkan oleh nada-nada klasik bernama Cinta. Cintalah yang menyebabkan Poy terkatung-katung di tempat yang disebutkan dalam bab 25 (Akhir Kisah). Tapi, untunglah, di sana Randu menggambarkan, pada akhirnya Poy bisa menyimpulkan ujung dari pengembaraannya.

Dari jauh, sebuah titik bergerak ke arahnya. Selalu ada harapan. Selalu ada kapal untuk pulang. Lengkingan sirine kapal menyayat sunyinya senja. Poy merapatkan jaketnya dan melangkah. Tanpa air mata (hlm. 270)

Di bab terakhir novel ini, ada pengungkapan tidak terduga dalam surat yang dikirimkan Apin kepada Poy. Sepertinya dengan pengungkapan ini Randu hendak menandaskan bahwa selalu ada konsekuensi dari setiap jalan hidup yang kita pilih dan tempuh.

Saya rekomendasikan Selalu Ada Kapal untuk Pulang kepada pembaca karya fiksi yang percaya bahwa integritas berada di atas segala-galanya dalam hidup ini.Didalam novel ini mengandung nilai kehidupan yang baik sekali yang dapat digunakan sebagai suatu tataran hidup kita kedepan.Saat awal membaca novel ini rasanya mata ini tidak mau ketinggalan kata per kata yang ada didalamnya karena sang pencipta menggunakan kata bahasa yang sangat baik dan mudah diresapi.Saat mengawali membacanya pasti rasanya ingin cepat-cepat menyelesaikan novel ini dan merasa waktu aja gak rela kebuang selain membaca novel ini.Makna-makna yang terkandung didalamnya dapat menjadi pengetahuan dan instrospeksi diri kita bahwa dalam kehidupan ini penuh dengan lika-liku.Saya menyarankan untuk tidak melewatkan novel yang satu ini dan membaca serta meresapinya jika anda mengaku sebagai pecinta novel sejati.
Selamat mencoba!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Selasa, 19 November 2013

,,`~Bayang-Bayang Perpisahan~`,, (Tiga Sahabat)

,,`~Bayang-Bayang Perpisahan~`,,

Sebut saja kami JYM. Dimana ada ‘J’ pasti ada ‘YM’,dimana ada ‘Y’ pasti ada ‘JM’ ,dan dimana ada ‘M’ pasti ada ‘JY’. Kalian tahu kenapa ?, karena kami selalu bersama. Rasanya kami nggak rela jika persahabatan kami ber-3 ,berhenti sampai disini saja.
“Sayang banget ya......besok lusa kita udah harus ninggalin English Camp!!!” ucap Y agak Sedih.
“Aku tak menyangka, waktu begitu cepat hingga kita harus berpisah sahabat” Gaya M sok mendeklamasikkan puisi.
“gaya loe M ........please dech jangan ngomongin perpisahan” ucap J sambil ngomel.
“Terus gimana tentang persahabatan kita ? aku gak mau ya......persahabatan kita berakhir , hanya gara-gara perpisahan”.
“Siapa bilang kita pisah ? kan kita udah sepakat kalo kita bakal bareng-bareng terus, kamu masih ingatkan tentang rencana kita dulu ? kalo kita akan melanjutkan ke YPRU”.
“kayaknya aku gak bisa menjamin dech”.
“Emang kenapa ?”.
“Kalian tahukan gimana keadaan ekonomi keluargaku ?”.
“Jangan pesimis dulu dong, Y aku yakin kok orangtuamu pasti mampu membiayai kamu ke YPRU”.
“Ah, entahlah........biar waktu yang  menjawabnya”.
Kami terdiam , percakapan singkat itu semakin membuat batin kami tersiksa. Bahkan hingga larut malam kami tidak bisa tidur, membayangkan tentang perpisahan yang sangat menyakitkan untuk kami. Persahabatan yang sudah terjalin 3 tahun harus berakhir ,hanya gara-gara  perpisahan. Disaat kami sudah mulai  menemukan apa itu sahabat, tiba-tiba sahabat itu harus pergi meninggalkan kami. Malam itu tak ada canda tawa,yang ada hanya tetesan air mata yang terus mengalir dari kelopak mata gadis-gadis remaja seperti kami. Hari-hari yang telah kami lalui bersama ,akan tersimpan dalam memori ajaib SANG KUASA. Bahkan kami tidak tahu berapa kapasitas maksimal  yang dimiliki memori ajaib ini. Rasanya banyak hal mengesankan yang sulit untuk dilupakan, karena pelangi  telah memberikan warna-warni kehidupan selama kami disini . Tanpa kami sadari ,rasa sedih yang menyelinap dihati kami menjadi gelap, hingga akhirnya mata kami terpejam.
                                     **************
 “M......, bangun udah subuh!” ucap J sambil menggerak-gerakkan tubuh M.
“Ahhhh.........bentar lagi dech!” sambil menarik selimut.
“Kebiasaan dech pasti istiqomah kalau soal molor !”.


“J..... kita ke powder the nose yuk! Take a ritual a blution. Habis itu baru dech kita bangunin teman-teman yang lain!” ajak Y.
“OK dech......” sambil mengangkat ibu jarinya.
“Pray-pray.........” teriak Miss Ida sambil menggedor-gedor pintu kamar Al-Malik.
                Dinginnya udara pagi itu,rasanya menusuk tulang-tulang kami. Namun hal itu tak menyurutkan niat kami untuk bersuci (berwudhu) dan segera melakukan kontak dengan Sang Ilahi . Si Muadzin mengumandangkan iqomah dan Sang Imam berjalan menuju ke mushola Firdaus. Sedangkan kami masih stand in line seperti ular yang memanjang to take a ritual a blution. Sudah kami tebak , pasti akan terdengar teriakan  indah di telinga kami. Sekaligus merdu lho........ maksudnya merusak dunia.
“Hurry up.....no take to long !” teriak Miss Ida.
“OK Miss......” jawab kami serempak.
Kami sholat berjamaah. Setelah itu kami mengaji dibimbing Miss Hafidzah, dilanjutkan membaca surah-surah pilihan yang ada di Al-QURAN seperti Ar-Rahman, Al-Waqiah, dan Al-Mulk. Kemudian kami melakukan tugas    dan kewajiban masing-masing. Ya....., kebiasaan-kebiasaan baik seperti itu sudah diajarkan kepada kami sejak awal kami masuk ke English Camp. Dengan harapan setelah boyong nanti , kami tetap  melakukan kebiasaan-kebiasaan baik itu dengan istiqomah. Kira-kira pukul  05.00 kami kerja bakti membersihkan English Camp, karena besok kami sudah mulai libur panjang  . Jadi, intinya semua harus bersih saat kami tinggalkan. Sebelumnya melaksanakan tugas ,  tugas dibagi terlebih dahulu, setelah tugas dibagi, baru dech masing-masing kelompok melakukan tugasnya. Ada yang menyapu, mengepel, sulak-sulak, membersihkan sekaligus merapikan kamar-kamar, membersihkan halaman depan dan belakang, dan hal yang paling tidak disukai adalah saat membersihkan kamar mandi. Ya..... biasalah kamar mandi anak pondok, tanpa dijelaskan sekalipun semua pasti sudah tahu. Meski begitu semua kompak menjalankan tugasnya dengan baik. Kami Ber-3(JYM) mendapat bagian membersihkan kamar-kamar. Sesekali terdengar gelak tawa dari anak-anak English Camp. Tapi tidak untuk kami,rasa sedih yang menyesakkan dada belum mau pergi dari hati dan fikiran kami. Kata ”PERPISAHAN” itu selalu terbayang di otak dan terngiang di telinga kami. Kami Ber-3 saling berpandangan. Tanpa dikomando sekalipun kami berpelukan dan menangis dalam dekapan kasih sayang persahabatan. Perasaan tegar dan kuat yang kami bina sejak masuk English Camp telah meluluh lantahkan perasaan kami . Kami Ber-3 terus menangis sesenggukan , hingga datang seorang teman kami. Sebut saja dia ‘L’.
“Hi..... friends, what makes you cry ,..? kalian kenapa sich ,kok pada nangis ??” tanya L.
Kami terdiam, tak seorangpun diantara kami Ber-3 yang menjawab pertanyaannya. Mungkin dalam fikiran kami sudah terangkai kata-kata untuk menjawab, tapi mulut kami bungkam tak sanggup mengatakannya. Karena hati kami yang terlalu sedih.
“Kalian kenapa sich ?!? ayo jawab!!!”
Kami tetap terdiam
“OK.......kalau kalian tetap diam, mending aku keluar aja dech!!!” (mengancam).
“Tunggu......” cegah Y.
“Aku ngerti kok ,gimana perasaan kalian saat ini......” kata L membuka pembicaraan.

 “Tapi rasanya aku nggak sanggup.....” ucap Y .
“Aku nggak rela.....”s ambung J.
“Dan aku ..... sekalipun aku nggak pernah membayangkan tentang perpisahan ini.” tambah M.
“Tapi apa kalian akan tetap seperti ini ?! ingat teman, perjalanan mimpi kita masih panjang, diluar sana masih banyak hal-hal yang belum kita ketahui. Apa dengan selalu bersama akan tercipta kebersamaan?!? tidak, itu tidak menjamin. Hal terpenting dalam persahabatan adalah kebersamaan, kesetiaan, ketulusan, kasih sayang, kepercayaan, ketekunan, keikhlasan, kejujuran, pengertian, dan saling membantu atau bisa kita sebut dengan 8K+1P+1S. Seorang sahabat itu tidak akan melupakan sahabatnya, meski terpisah oleh jarak yang sangat jauh sekalipun. Angan-angan tentang mimpi harus kita  tanamkan pada diri kita. Bayangkan mimpi itu sedang menanti kita. Dan ingat kita harus berusaha sekuat tenaga untuk meraih mimpi kita, OK.......  !!!!! Jangan lemah hanya gara-gara perpisahan. Karena suatu hari nanti kita akan berjumpa dengan membawa kesuksesan.”
“Ucapanmu benar L........ kami memang salah, karena kami terlalu larut dalam kesedihan , tanpa memikirkan langkah dan perjuangan untuk menggapai mimpi yang masih jauh dari kenyataan. ” ucap Y.
“Ya udahlah ,yang penting kan sekarang kita  udah tahu.... itulah gunanya sharing. Dulunya yang kita nggak tahu sekarang menjadi tahu, dulunya yang kita nggak sadar sekarang menjadi sadar, dulunya yang sedih sekarang nggak boleh sedih. Astaghfirullah......... aku tadi kesini kan mau mengingatkan kalian ber-3 supaya cepat-cepat menyelesaikan tugas, kok malah ikut nimprung sama kalian sich !!!!” ucap  L.
“Ya udah dech J,M kita cepat-cepat selesaikan tugasnya yuk......!!!!” ajak  Y.
“Kalau gitu , aku keluar dulu ya....... tapi ingat, jangan pada nangis lagi iho...!!!!” ucap L dengan nada meledek.
“OK boss........ “ jawab kami serempak , sambil mengerjakan bagian tugas masing-masing. Setelah L keluar, kami kembali merapat. Dan saling berjanji untuk menjaga persahabatan  yang kami bina (meski andai kata jika ......... kami  berpisah) dengan saling mengaitkan  jari kelingking kami. Sekarang hati kami sudah tak muram lagi, seperti cerahnya langit setelah turun hujan, yang tadinya terdapat gumpalan-gumpalan awan mendung  yang mencoba menghalang-halangi indah and cerahnya langit.

                                             **************
                                                                                        

"Ini adalah cerpen pertama yang ditulis oleh adik perempuanku, karena dia belum punya blog jadi saya yang posting. Selamat berkarya adikQu sayang.Selamat Ulang Tahun."   

Created by : YANA RAMADIANI 

Minggu, 20 Oktober 2013)



Rabu, 13 November 2013

Animated GIF I made at Picasion.com:

Animated GIF I made at Picasion.com:: Picasion.com GIF Maker