DIMENSI HATI
---"man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu"---
---- barang siapa mengenali dirinya sendiri, maka ia akan mengenal Tuhannya---
DIMENSI HATI
(al-QALBI _ the HEART)
Secuil parameter mengenali perbuatan ego dan hati yang tersajikan
ini, mungkin akan memperkaya kebenaran hakiki. kekeliruan persepsi mana
hal perbuatan hati dan mana hal perbuatan ego tereliminir sedikit demi
sedikit hingga dapat kejelasan mencapai kebenaran hakiki. Langkah kecil
itu sangat berarti dalam akselerasi mendapatkan puncak pencapaian HAK
yang diinginkan.
Parameter sifat untuk mengetahui kapan kita ini bergaul dengan Hati atau memang mengagungkan Ego :
HATI VS EGO
Senang memahami
Gemar memperdebatkan
Senang menyatukan
Gemar memisahkan
Senang memaafkan
Gemar mempermasalahkan
Senang merasa cukup
Gemar merasa kurang
Senang merasa setara
Suka terlihat lebih tinggi atau rendah
Senang kebersamaan
Suka menajamkan perbedaan
Suka berhati-hati
Suka tergesa-gesa
Senang ‘mengalah untuk menang' Suka ‘yang penting menang’
Senang berserah diri
Suka caranya sendiri
Suka introspeksi
Suka menilai orang
Senang Jujur
Gemar berbohong
Suka tersenyum
Suka terlihat cemberut-suka marah
Ketika hati tersingkap terpancarlah energi ketenangan, kedamaian, ringan dan kebahagiaan sejati pada kehidupan ini.
Ketika mata hati terbuka, terlihatlah realitas sesungguhnya yang tersembunyi di balik penampakan fisik dunia ini.
Ketika telinga hati terbuka, terdengarlah kebenaran tersembunyi di balik kata-kata terucap.
Melalui hati yang terbuka, system saraf dapat menyesuaikan diri
dengan system saraf orang lain, kan mengetahui apa yang mereka pikirkan
dan bagaimana mereka akan bersikap.
“AKU yang tak cukup ditampung oleh langit dan bumi, melainkan tertampung di dalam hati seorang beriman yang tulus”
“Hatimu adalah cermin yang mengkilap, Kau harus membersihkan debu
yang menutupinya, karena hati ditakdirkan untuk memantulkan cahaya
rahasia-rahasia Ilahi”
AKU jadikan pada tubuh anak Adam itu ada istana, disitu
ada dada, di dalam dada ada al- qalb , di dalam qalb ada fu’ad, di dalam
fu’ad ada syaqaf, di dalam syaqaf ada lub, dan di dalam lub ada sirr,
sedangkan di dalam sirr ada AKU
interiorisasi HATI
hati memiliki tujuh interior; saling bersusunan bagaikan sekumpulan
lingkaran. Dada adalah lingkaran terluarnya, hati dan hati lebih dalam
berada pada kedua lingkaran tengah, sedangkan inti dari hati terletak di
pusat lingkaran.
1. Dada (
shadr) _ merupakan hati terluar
atau perbatasan antara hati dan dunia, tempat bertemunya hati dan diri
rendah (hawa nafsu), mengendalikan interaksi dengan dunia dan mencegah
dorongan negatif dari diri rendah, mewadahi cahaya amaliah. Dada sebagai
wilayah pertempuran utama antara kekuatan negatif dan positif dalam
diri; jika kekuatan positif lebih kuat maka dada dipenuhi cahaya dan
berada di bawah pengaruh jiwa ke-Tuhan-an yang terletak di lubuk hati
terdalam. Jika kekuatan negatif yang menguasainya berlangsung dalam
waktu lama, maka dada akan dilingkupi kegelapan, hati akan mengeras dan
cahaya statiun hati lainnya menjadi redup.
2. Hati (
Qalb) _ berada di lapisan ke-dua,
tempat kreativitas positif sebagai pusat pengetahuan yang benar-benar
berharga, memiliki kemampuan merasakan yang tersembunyi di dalam dan
hati ini sebagai sumber cahaya iman dan rumah takwa;
pengetahuan batiniah tentang kebajikan-kebajikan spiritual dan
kegigihan melawan kecenderungan negatif. Sumber potensi kefasihan
berbicara spiritual, penulisan-penulisan sastra atau tentang Tuhan
maupun jalan spiritual dan perenungan mendalam keunikan dan ke-esa-an
Tuhan. Hati sebagai rumah taqwa (menyadari kehadiran Tuhan atau kepekaan
akan Tuhan) membimbing melawan keraguan, penyembahan terhadap Tuhan
palsu, ketidaksetiaan, ketidaktulusan dan kemunafikan.
3. Hati-Lebih-Dalam (
Fu’ad) _ terletak
dilapisan ke-tiga, merupakan tempat penglihatan batiniah dan inti cahaya
makrifat - pengetahuan hakikat spiritual - kearifan batiniah.
Qalb memiliki kemampuan mengetahui dan
Fu’ad
mampu melihat maka keduanya saling melengkapi, jika pengetahuan dan
penglihatan dipadukan maka yang gaib menjadi nyata. Pusat kesadaran
menyadari kehadiran Tuhan - “
ihsan” - kamu menyembah Tuhan
seolah-olah kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak mampu melihat-Nya,
maka sesungguhnya Dia melihatmu (al_hadits). Penglihatan
Fu’ad adalah penglihatan yang sejati.
4. Hati Penuh Cinta (
Syaqaf) _ interior Syaqaf
dipenuhi kemurnian cinta yang sangat mendalam dan murni, inti cahaya
cinta yang kemudian memancar luas ke semesta sebagai cahaya rahmatan
lil’alamin. Tuhan mengalirinya dengan cahaya kemurnian kasih sayang yang
tidak ada pembedaan, dualisme maupun lateralisasi. Hakiki cinta
hanyalah dapat dipahami melalui syaqaf, kecintaan syaqaf adalah cinta
yang sejati
5. Lubuk-Hati-Terdalam (
Lubb) _ bermakna inti dan pemahaman batiniah, merupakan dasar hakiki agama. Luas dan cahaya
Lubb tidak terperikan, seluruh cahaya hati lainnya didasari oleh cahaya kesatuan dan keunikan dari
Lubb.
Ia bagaikan sumbu raksasa yang tak bergeming sementara segala sesuatu
berputar mengelilinginya. Tuhan memupuk secara langsung, mengaliri
dengan air kemurahan Tuhan dan dipadati oleh cahaya-cahaya kepastian.
Nafs dengan hasrat dan kelalaiannya bahkan tidak dapat mendekatinya. Kebenaran hakiki hanyalah dapat dipahami melalui
Lubb. Kearifan sejati dan pemahaman spiritual adalah secercah cahaya yang Tuhan pancarkan pada
Lubb, Ia memancar bagaikan lampu yang membuat kita mampu melihat dengan jelas.
6. Hati Rahasia
(Sirr) _ Ruh al-Quds diciptakan
sebelum berwujud manusia jasad, diciptakan langsung oleh Tuhan dalam
wujud ruh (jiwa) yang sangat murni dan didalamnya terkandung disain dan
program-program, taqdir, rencana juga sifat-sifat Tuhan yang sangat
misterius (Sirri). Ruh al-Quds kemudian juga disebut Sirr bersumber
cahaya yang sangat murni dan memiliki tingkat radiasi sangat tinggi.
Sirr berisi rahasia-rahasia Tuhan dan terhubung langsung dengan-Nya.
Sirr adalah inti dari segala inti yang mengandung rahasia dari segala
rahasia (secret of the secrets).
7. AKU – Tuhan mengaku Sang AKU pada inti dimensi Hati manusia, “AKU meniupkan kepadanya ruh-Ku
”,
“AKU yang tak cukup ditampung oleh langit dan bumi, melainkan
tertampung di dalam hati seorang beriman yang tulus"
edited by peciashterkat@gmail.com
Bahwa ;
"Sesungguhnya hakekat hidup itu akan berjalan dan berkembang sesuai dengan kodrat dan iramanya masing-masing untuk menuju kesempurnaaN, Demikianpun kehidupan manusia sbgai makhluk Tuhan yang terutama, hendak menuju keabadian kembali pada"CAUSA PRIMA"
Titik tolak segala sesuatu yg ada, melalui tingkat ketingkat.
Namun, Tidak semua insan menyadaRi bahwa apa yang dikejar-kejar dan dicari selama ini, sebenarnya telah tersimpan,,,, menyelinap,,, di lubuk hati sanubarinya.
SETIA HATI,,,
Sadar meyakini akan hakiki,
Hayati itu,,, dan,,, Akan mengajak serta para warganya, menyingkap tabir/tirai terselubung hati nurani,,, dimana,,,
"Sang Mutiara Hidup Bertahta"